Menguasai Control Flow dengan If-Else dalam Dart: Cara Mudah dan Efektif

·

3 min read

Dalam pengembangan perangkat lunak, membuat keputusan berdasarkan kondisi yang ada adalah hal yang sangat umum. Dart menyediakan fitur if, else, dan else if untuk menangani alur program yang bercabang. Artikel ini akan menjelaskan cara kerja kontrol alur tersebut dengan contoh yang aplikatif dan menarik.

Menggunakan if untuk Menguji Kondisi

Kata kunci if digunakan untuk menguji suatu kondisi. Jika kondisi tersebut benar (true), maka blok kode di dalamnya akan dijalankan. Jika salah (false), blok kode tersebut akan dilewati.

Contoh:

void main() {
  var isWeekend = true;

  print('Planning for the day.');
  if (isWeekend) {
    print("It's weekend, let's go hiking!");
  }
  print('Get ready.');
}

// Output : 
// Planning for the day.
// It's weekend, let's go hiking!
// Get ready.

Jika isWeekend diubah menjadi false, pesan "It's weekend, let's go hiking!" tidak akan muncul.

Menggunakan else untuk Kondisi Alternatif

Jika kamu ingin menjalankan blok kode tertentu ketika kondisi if tidak terpenuhi, Anda bisa menggunakan else.

Contoh:

dartCopy codevoid main() {
  var openHours = 9;
  var closedHours = 17;
  var now = 18;

  if (now >= openHours && now < closedHours) {
    print("Welcome, we're open!");
  } else {
    print("Sorry, we're closed.");
  }
}

// Output
// Sorry, we're closed.

Menggunakan else if untuk Mengecek Beberapa Kondisi

Kamu dapat menggunakan else if untuk mengecek beberapa kondisi sekaligus. Ini sangat berguna saat kamu memiliki lebih dari dua kemungkinan kondisi.

Contoh:

void main() {
  var age = 25;

  if (age < 13) {
    print("You're a child.");
  } else if (age < 20) {
    print("You're a teenager.");
  } else if (age < 60) {
    print("You're an adult.");
  } else {
    print("You're a senior.");
  }
}
// Output :
// You're an adult.

Conditional Expressions dalam Dart

Dart juga mendukung conditional expressions, yang memungkinkan kita menulis kondisi dalam satu baris kode.

Contoh:

dartCopy codevar isLoggedIn = false;
var userStatus = isLoggedIn ? "Welcome back!" : "Please log in.";

print(userStatus);

// Output : 
// Please log in.

Selain itu, Dart memiliki operator ?? untuk memberikan nilai default jika sebuah variabel bernilai null.

Contoh:

dartCopy codevar username = null;
var displayName = username ?? 'Guest';

print(displayName);

// Output : Guest

Contoh Penerapan If-Else dalam Aplikasi Nyata

Mari kita lihat contoh lain yang lebih kompleks untuk menunjukkan bagaimana kontrol alur ini dapat diterapkan dalam aplikasi nyata.

Contoh:

void main() {
  var weather = "sunny";
  var temperature = 30;

  if (weather == "rainy") {
    print("Don't forget your umbrella.");
  } else if (weather == "cloudy") {
    print("It might rain today, better be prepared.");
  } else if (weather == "sunny" && temperature > 35) {
    print("It's a hot day, wear light clothes.");
  } else if (weather == "sunny") {
    print("It's a beautiful day, enjoy!");
  } else {
    print("Weather condition unknown, stay safe!");
  }
}

// Output : It's a beautiful day, enjoy!

Dengan memahami dan mengimplementasikan kontrol alur if-else dalam Dart, kita dapat membuat program yang lebih dinamis dan responsif terhadap berbagai kondisi. Ini tidak hanya membuat kode lebih efisien, tetapi juga lebih mudah dibaca dan dipelihara.

Menggunakan if-else dalam Dart adalah keterampilan dasar yang penting untuk dikuasai oleh setiap pengembang. Dengan menguasai control flow ini, kamu dapat menangani berbagai kondisi dalam program kamu dengan lebih baik dan menciptakan aplikasi yang lebih canggih dan andal.